Kritik Gubernur Sumbar dan Ancaman Tembak pada Andre Rosiade
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Gerindra Sumatera Barat (Sumbar) Andre Rosiade melayangkan kritik pada Gubernur Sumbar Irwan Prayitno yang disebutnya kerap melakukan kunjungan ke luar negeri. Interpelasi di DPRD Sumbar didorong oleh Andre yang juga anggota DPR.Dorongan interpelasi itu sendiri dilakukan karena Irwan kerap melakukan kunjungan kerja ke luar negeri dalam setahun terakhir dan tidak memberikan informasi kepada DPRD Sumatera Barat.
"Data yang sudah saya dapatkan secara valid 2019 ini saja dia sudah 12 kali kunjungan ke luar negeri," kata Andre, di Kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Senin (16/12)."Ini jadi pertanyaan, untuk apa hampir tiap bulan ke luar negeri? Pake uangnya berapa miliar, lalu manfaatnya bagaimana ke masyarakat sumbar berapa manfaatnya?" lanjutnya.
Terkait hal ini ada peringatan soal kemungkinan 'tembak mati' oleh pendukung gubernur. Peringatan ini disebut Andre datang dari istri Gubernur, Nevi Zuriana melalui grup percakapan whatsapp.
Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno bersama istri, Nevi Zuariana. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)
|
"Bu Gubernur ini marah-marah, seperti yang viral di berbagai media. Beliau marah-marah, bahkan terindikasi mengancam saya dengan saya akan ditembak mati oleh pendukung Gubernur yang banyak di Sumbar," kata dia.
"Maka kami bertanya, kok ada yang marah? Maka kami bingung. Kalau bersih kenapa risih, kalau bersih kenapa harus marah-marah?" imbuhnya.
Andre, yang juga anggota Komisi VI DPR RI, juga menyebut manuver politiknya ini tak terkait dengan partai asal Irwan; Partai Keadilan Sejahtera (PKS)."Sekali saya ingin tegaskan kepada Pak Gubernur Sumbar Iwan Prayitno, tidak ada urusan dengan PKS, saya ingin tegaskan, tidak ada kita menarik-menarik PKS. Tidak ada saya mengomentari PKS," kata dia.
Diketahui, pada Pilpres 2019 Gerindra dan PKS merupakan bagian Koalisi Indonesia Adil Makmur yang merupakan pengusung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
[Gambas:Video CNN]
Usai Pilpres, kedua parpol pisah jalan. Gerindra gabung ke Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin, PKS menjadi partai oposisi dan tak punya kursi di pemerintahan pusat.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan hak interpelasi merupakan hak yang melekat pada anggota DPRD dan dijamin oleh undang-undang.
Dasco sendiri tak menafikkan bila Irwan memiliki kinerja yang baik. Akan tetapi, bukti kunjungan kerja Irwan keluar negeri yang membuat para anggota DPRD Sumbar mempertanyakan hal tersebut.
"Iya kinerjanya ada, tapi kan sekarang yang diinterpelasi juga buktinya ada, gitu," kata Dasco di Kompleks Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Senin (16/12).
Di sisi lain, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief mengkritik Andre soal rencana interpelasi tersebut. Ia menilai Irwan memiliki banyak rekam jejak yang positif dalam memimpin Sumbar."Gubernur Sumbar @irwanprayitno saya kenal baik. Tidak banyak cakap, lebih banyak bekerja, berilmu dan sukses dua kali terpilih. Soal kunjungan luar negeri bagi gubernur, bukan hal buruk, sisi positifnya pasti banyak. Hanya orang gila yang berniat menginterpelasinya," kicau Andi dalam akun media sosial Twitternya, @AndiArief__.
CNNIndonesia.com sudah mencoba menelpon Nevi soal tudingan 'tembak mati' itu, namun belum ada respons dari yang bersangkutan.
(rzr/arh)
Halaman Selanjutnya >>>>
Bagikan Berita Ini