3 Cara Mengatasi Obesitas pada Anak
Jakarta, CNN Indonesia -- Anak-anak yang memiliki berat badan di atas Indeks Massa Tubuh (IMT) normal bisa mengalami masalah kesehatan seserius orang dewasa, seperti diabetes, tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi.Tak hanya masalah kesehatan fisik, anak yang kegemukan juga rentan alami bullying, merasa rendah diri, hingga mengalami depresi karena tidak puas dengan bentuk tubuh.
Banyak anak gemuk yang terus menjadi gemuk hingga dewasa, terutama jika salah satu atau kedua orang tuanya juga gemuk, menurut Mayo Clinic.
Berdasarkan data WHO di situs resminya, di tahun 2016 ada 41 juta anak di bawah usia 5 tahun yang alami obesitas di dunia. Hampir setengah dari jumlah tersebut merupakan anak-anak yang tinggal di Asia dan seperempat lainnya tinggal di Afrika.
Hal ini tentu menjadi kondisi yang memprihatinkan, apalagi selama dua dekade terakhir obesitas telah menyebabkan peningkatan drastis terhadap penyakit diabetes tipe 2 pada anak-anak. Selain diabetes, obesitas juga bisa memicu serangan penyakit lain pada anak seperti asma, hipertensi, kolesterol tinggi, dan gangguan tidur.
Kegemukan dan obesitas pada anak merupakan hal yang dapat dicegah, sehingga mengatasi kelebihan berat badan pada anak-anak perlu mendapat prioritas tinggi.
Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam International Journal of Obesity, rutinitas anak dapat memengaruhi berat badan. Membiasakan anak mengikuti rutinitas sejak dini dapat berpengaruh pada kesehatannya hingga umur remaja.
Penelitian mengungkap bahwa mengajarkan anak sejak usia dini untuk mengatur emosi dan kesehatan fisik adalah kunci dari kehidupan yang sehat di masa mendatang.
Untuk membantu anak memiliki berat badan yang sehat dan terhindar dari bahaya obesitas, berikut sejumlah hal yang perlu dilakukan oleh orang tua, melansir dari Times of India.
1. Perhatikan jam tidur
Memiliki jam tidur yang teratur merupakan kunci utama untuk mencegah terjadinya obesitas pada anak. Pasalnya, dalam beberapa tahun belakangan, rata-rata anak yang mengalami obesitas memiliki jam tidur yang berantakan.
Jam tidur yang berantakan tak hanya berisiko menyebabkan anak mudah mengantuk dan sulit konsentrasi, namun juga membuat mereka cenderung memilih makanan yang buruk, seperti makanan cepat saji dan olahan.
Menurut American Academy of Pediatrics, anak usia 3 hingga 5 tahun harus tidur setidaknya 10-13 jam per hari.
2. Atur jam makan
Sama halnya dengan jam tidur, orang tua juga perlu memastikan anak makan secara teratur dan bernutrisi. Biasakan anak untuk mengonsumsi makanan yang lengkap, yakni mengandung karbohidrat, protein, sayur dan buah.
Untuk anak yang kegemukan, pilihlah makanan yang memiliki kandungan lemak yang rendah, seperti susu rendah lemak atau daging tanpa lemak. Selain itu, batasi konsumsi gula pada anak dengan cara menyetop minuman kemasan dan mendorong anak untuk minum lebih banyak air putih.
3. Batasi penggunaan ponsel
Paparan layar ponsel yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan anak, mulai dari mengganggu penglihatan, mempengaruhi kesehatan mental, hingga menyebabkan obesitas.
Batasi waktu penggunaan ponsel pada anak untuk mengurangi risiko obesitas. Menurut American Academy of Pediatrics, sebaiknya Anda menghindari anak usia di bawah 18 tahun dari paparan layar ponsel. Ketika anak sudah menginjak usia 18-24 bulan dan Anda ingin memperkenalkan ponsel sebagai media bermain, pastikan Anda mendampingi anak selama pemakaian ponsel.
Bermain ponsel membuat anak jarang bergerak, padahal anak-anak usia kurang dari 5 tahun perlu waktu 2 jam untuk bergerak aktif selama sehari. Anak-anak juga butuh interaksi dengan orang lain demi kesehatan mental serta kemampuan sosialisasi yang baik.
Untuk anak usia 2-5 tahun, Anda bisa membatasi penggunaan ponsel hingga 1 jam per hari dan untuk anak usia 6 tahun ke atas berikan batasan yang konsisten dan tegas terhadap waktu anak menggunakan ponsel.
[Gambas:Video CNN] (aul/ayk)
Halaman Selanjutnya >>>>
Bagikan Berita Ini