Search

Pejabat AS Disebut Kurang Tidur Akibat Cuitan Donald Trump

Pejabat AS Disebut Kurang Tidur Akibat Cuitan Donald Trump

Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali diguncang drama, setelah buku berjudul 'A Warning' yang ditulis secara anonim membeberkan fakta bahwa Trump bersikap "seperti anak usia 12 tahun" saat menghadapi krisis negara.

Dikutip dari Washington Post pada Sabtu (9/11), penulis buku yang tidak disebutkan namanya dan disebut sebagai "mantan pejabat senior dalam pemerintahan Trump", juga mengatakan bahwa rekan kerjanya sempat mempertimbangkan pengunduran diri secara massal untuk menyadarkan publik akan perilaku Trump yang semakin meresahkan, meski akhirnya niat tersebut diurungkan.

Washington Post mengutip sejumlah tulisan dari buku 'A Warning' dari penulis yang sebelumnya pernah menulis kolom bernada kritikan terhadap mantan pembawa acara realitas televisi itu untuk New York Times.


Penulis menggambarkan bahwa Trump merupakan pemimpin negara yang tidak kompeten, rasis, dan misoginis.

"[Trump] seperti anak berusia 12 tahun di menara pengawas bandara, [ia] menekan tombol-tombol [kebijakan pemerintah] tanpa pandang bulu, acuh tak acuh pada pesawat yang tergelincir di landasan pacu dan penerbangan yang dialihkan keluar bandara," tulis penulis anonim dalam buku tersebut.

Kegemaran Trump menyuarakan curhatannya melalui cuitan di Twitter juga ikut disindir dalam buku tersebut.

Cuitan Trump yang bernada impulsif terkadang sampai harus membangunkan pejabat tinggi negara pada dini hari dengan penuh kepanikan.

"Seperti datang ke panti werdha dan menemukan paman Anda sedang berlarian tanpa busana di halaman sambil mengutuk soal makanan yang disajikan di sana, sementara petugas keamanan berusaha menangkapnya. Anda tertegun, terhibur, dan sekaligus malu," tulis penulis seperti yang dikutip dari Washington Post.


Buku itu juga menulis - yang telah dielak oleh Wakil Presiden AS Mike Pence - bahwa pejabat senior Gedung Putih yakin Pence akan mendukung upaya Trump dilengserkan karena kekhawatiran akan keadaan mentalnya, sebut sumber yang dekat dengan penulis buku saat dikonfirmasi oleh CNN pada Kamis (7/11).

Dikutip dari The Guardian, Sekretaris Gedung Putih Stephanie Grisham mengkritik isi buku tersebut beserta keputusan sang penulis untuk anonim.

"Pengecut yang menulis buku ini tidak mencantumkan namanya karena buku ini hanyalah sebuah kebohongan," katanya.

Dia mengatakan sebaiknya wartawan harus "melihat buku itu seperti apa adanya: sebagai sebuah karya fiksi".

Buku 'A Warning' dijadwalkan rilis secara global pada 19 November 2019.


[Gambas:Video CNN]

(ard)

Let's block ads! (Why?)

Halaman Selanjutnya >>>>




Bagikan Berita Ini

Related Posts :

Powered by Blogger.