Search

Lewat Jalur Laut, 62 Pengungsi Wamena Tiba di Surabaya

Lewat Jalur Laut, 62 Pengungsi Wamena Tiba di Surabaya

Jakarta, CNN Indonesia -- Puluhan pengungsi dari Wamena, Papua tiba di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur, Minggu (6/10) malam. Mereka tiba dengan menumpang Kapal Motor (KM) Ciremai, milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) yang berangkat dari Papua.

Jumlah pengungsi yang terdata sebanyak 62 jiwa, meliputi dua anak-anak serta seorang bayi dan selebihnya orang dewasa. Setibanya di Tanjung Perak mereka langsung ditangani petugas di Terminal Gapura Surya Nusantara Pelabuhan Tanjung Perak.

"Pascakerusuhan di Wamena kami dievakuasi menggunakan pesawat Hercules, sebelum akhirnya dibawa menuju ke Surabaya menggunakan KM Ciremai," ujar Eli Fadilah, salah seorang pengungsi, dikutip dari Antara.


KM Ciremai sandar di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya pada sekitar pukul 21.00 WIB. Mereka berangkat dari Papua dan berlayar sejak Selasa 2 Oktober.
"Lima hari kami berada di atas KM Ciremai," ucap Eli, yang sempat merasa lemas setibanya di Pelabuhan Tanjung Perak. Dia bersama pengungsi lainnya juga langsung mendapat penanganan medis.

Puluhan pengungsi tersebut merupakan warga Jawa Timur yang mayoritas telah tinggal di Wamena selama lebih dari lima tahun.

Terdata dari 62 pengungsi yang malam ini tiba di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, 30 orang di antaranya berasal dari Kabupaten Nganjuk, serta masing-masing lainnya berasal dari berbagai kabupaten/kota wilayah Jawa Timur.

Sementara itu Pemerintah Provinsi Aceh masih terus memfasilitasi pemulangan warganya yang merantau ke Papua setelah kerusuhan yang terjadi di Wamena.

"Kami diperintahkan oleh gubernur Aceh, dimana pun warga Aceh yang merantau (di Papua) jika ingin pulang ke Aceh karena trauma, kami akan memfasilitasinya," kata Kepala Dinas Sosial Provinsi Aceh, Alhudri, di Banda Aceh.

Akan tetapi, karena kondisi keamanan di Papua sudah membaik dan kondusif, disarankan masyarakat tidak perlu lagi khawatir.

Hingga saat ini, kata Alhudri, jumlah masyarakat Aceh yang merantau ke Papua yang sudah dipulangkan ke Aceh sudah mencapai delapan orang.

Jumlah tersebut kemungkinan akan terus bertambah karena masih ada beberapa warga yang merantau menyatakan diri untuk pulang dan minta difasilitasi.

"Untuk Senin besok, akan ada tiga orang warga Aceh yang isterinya berasal dari Sulawesi, akan dipulangkan dari Papua ke Makassar," katanya.

[Gambas:Video CNN]
Pemerintah Provinsi Aceh juga mengimbau masyarakatnya yang berada di tanah Papua agar tidak perlu lagi khawatir dengan kondisi terkini di daerah itu. Hal itu tak lepas dari situasi keamanan yang sudah benar-benar kondusif dan sudah mulai pulih.

Sedangkan di Papua, sejumlah warga Aceh yang bekerja dan merantau kini mulai mengumpulkan data diri agar memudahkan komunikasi sesama warga perantau.

"Kami sedang mengupayakan pembuatan data, karena sampai saat ini belum ada paguyuban (organisasi) warga Aceh di Papua," kata perwakilan perantau asal Aceh di Jayapura, Afrizal Abdul Rasyid.

Karena belum ada data yang valid, ia mengaku sesama perantau asal Aceh sampai saat ini masih sulit melakukan komunikasi. Karenanya pembuatan data ini diharapkan memudahkan mereka melakukan koordinasi dan saling bertukar informasi terkait situasi terkini.

Menurutnya, saat ini ada sekitar lebih dari 100 warga Aceh di Jayapura sejak beberapa tahun terakhir. Mereka merantau dengan beranekaragam profesi di antaranya seperti aparatur sipil negara (ASN), dokter, wirausaha serta pekerjaan lainnya. (Antara/osc)

Let's block ads! (Why?)

Halaman Selanjutnya >>>>




Bagikan Berita Ini
Powered by Blogger.