Setetes Zaitun 'Stara Maslina' yang Lebih Tua dari Kristus

Pesta pernikahan, upacara dukacita, dan perayaan apapun dilakukan di bawah cabang-cabang tuanya.
Bukan cuma itu, pohon ini sekarang juga menjadi sebuah lokasi wisata dan menjadi lokasi yang dilindungi. Bukan karena keteduhan dan kerindangan cabang, tapi karena usianya. Pohon zaitun ini 'ditaksir' sudah berusia hampir 2.250 tahun.
Mengutip AP, pengunjung biasanya terkesima dengan lebar pohon yang mencapai 10 meter dan jalinan cabang ikatnya.
"Pohon zaitun tua ini benar-benar pohon keramat bagi penduduk Bar selama beberapa abad dan orang-orang biasa berkumpul di sekelilingnya," jelas jurnalis lokal, Zeljko Milovic, editor dari portal BARinfo.Penduduk lokal juga menyebut bahwa pohon tersebut sebelumnya adalah milik pribadi seseorang. Namun si pemilik menolak untuk menjualnya kepada penjajah Italia semasa Perang Dunia II.
"Ada sebuah sumpah masa lampau untuk penduduk muda yang menyatakan mereka tidak boleh mengambil daun atau melakukan hal lainnya karena keluarga mereka akan dikutuk."
Pemiliknya menyebut ini berlaku untuk siapapun yang berusaha untuk menggalinya dan berusaha memindahkannya ke Italia.
Saat 1957, setelah perang sebuah otoritas menempatkan pohon tersebut di bawah lindungan negara dan membiarkan perusahaan penghasil minyak zaitun untuk mengelolanya. Namun, kata Milovic, semua itu berubah sejak 2003 silam.
"Kebijakan pemerintah kota pada 2003 memutuskan bahwa perusahaan penghasil minyak zaitun (Primorka) tidak lagi memiliki pohon zaitun tua itu. Pohon itu diserahkan kepada Pusat Budaya Bar. Ini sungguh kebijakan yang baik," kata Milovic.
"Banyak pasangan yang menikah di bawah pohon tersebut. Mereka percaya bahwa kebahagiaan dan kekayaan akan menyertai mereka. Sekarang pohon itu masih berfungsi sebagai ciri khas Bar dan Montenegro."
Milovic juga menyebut bahwa pohon tersebut telah membawa kedamaian di antara penduduk Montenegro selama berabad-abad. Kota Balkan partiarkhal diketahui merupakan sebuah kota yang banyak keluarganya selalu berselisih dan meninggalkan tanda generasi mereka di penduduknya.
"Selalu ada cerita di mana perselisihan keluarga terjadi di beberapa tempat, ini bukan menjadi situs yang paling penting, namun ini seperti tempat di mana orang-orang akan berkumpul."
"Jadi sangat biasa jika mereka berkumpul di sini. Inilah fungsi pohon ini, membuat satu keluarga berkumpul bersama keluarga lainnya. Mereka biasanya bercengkrama dan menyelesaikan perselisihan."
Penduduk setempat bahkan merasa bangga dengan pohon ini. Mereka bahkan mencari dukungan ilmiah untuk klaim mereka tersebut.
Kepala Pemulia Zaitun, Cazim Alkovic, pada 2015 mengatakan bahwa sampel telah dikirim ke Universitas Istanbul untuk dianalisis. Mereka memperkirakan batang utama pohon itu sudah berusia sekitar 2.240 tahun pada saat itu.
Di plakat dekatnya, Stara Maslina dipercaya menjadi pohon zaitun tertua di Eropa.
"Kami mendapat hasilnya dan dipastikan bahwa pohon zaitun ini yang tertua di area kami. Ini adalah yang tertua di antara pohon zaitun lain yang diuji. Usianya diperkirakan sudah 2.244 tahun," kata Alkovic.
Sementara itu, untuk buah-buahnya, Alkovic menyebut telah membuat minyak zaitun dari buah-buah pohon zaitun Stara Maslina. Dia juga mengatakan pada 2016 lalu Pangeran Charles diberi hadiah sebotol minyak zaitun itu selama perjalanannya ke Montenegro.
"Kami memproduksi minyak zaitun semata-mata dari pohon zaitun ini, dari pohon yang jauh lebih tua dari Yesus Kristus, 2.244 tahun usianya, dan kami memproduksi minyak, kami mendapat makanan," kata Alkovic.
"Bisakah Anda bayangkan apa artinya punya makanan dari tanaman yang berumur lebih dari dua ribu tahun?"
(nad/chs)
Halaman Selanjutnya >>>>
Bagikan Berita Ini