MASALAH rumah tangga, nggak ada habis-habisnya. Ya, paling tidak ini dialami oleh seorang sahabat. “Rumah tangga saya berantakan, padahal saya sudah nikah sejak 15 tahun yang silam!” keluhnya.
Bayangkan, lima belas tahun itu bukan waktu singkat, lho? Kumpul berdua, susah senang, tertawa, mungkin juga menangis, atau makan sepiring berdua? Pokoknya lika-liku kehidupan dilalui bersama.
Tapi di ujungnya, ketika anak-anaknya sudah mulai dewasa, biduk rumah tangganya ambruk! Bukan itu saja, anak-anak yang baru seumur jagung berumah tangga,tak mmpu mempertahankan. Bahkan ada istri yang yang sedang hamil, malah diusir sama suaminya, Begitulah rumah tangga.
Bayangkan? Ya, sulit untuk dibayangkan deh! Yang jelas sakit bukan main, kisah hidup rumah tangga sang kawan ini. Ada yang begitu? Banyak, ya. Lihat saja , itu para selibriti, yang pesta nikahnya mahal saja, masih harus kandas di tengah jalan.
Apa sebabnya,ya? Ya, banyak bangetlah. Tapi, masalah ekonomilah yang paling banyak dikeluhkan mereka. Ekonomi yang pas-pasan, bahkan cenderung kekurangan. Misalnya saja, masih soal cerita sang kawan, dari kampung dia jauh-jauh merantau ke Jakarta.”Tapi, kami tetap miskin!”
Sekali lagi ini kisah hidup berumah tangga. Sungguh, ini kisah yang banyak terjadi. Ya, intinya betapa beratnya hidup sekarang ini, bagi masyarakat kebanyakan. Mereka selalu saja didera setiap saat oleh kebutuhan hidupnya . Barang kebutuhan pokok naik terus, dan penghasilan yang tak menentu. Apa jadinya ini?
Sementara, sebagian pejabat asyik-asyik korupsi, mengumpulkan kekayaan pribadi. Ingat tuh, masyarakat yang memilih Anda? Jangan biarkan mereka menderita! (massoes)
http://poskotanews.com/2019/08/26/derita-tiada-akhir-2/Bagikan Berita Ini